Selasa, 11 Desember 2007

APA ITU AL-HIJAMAH?

KAPAN AL-HIJAMAH (BEKAM) DIPERAKTEKKAN?


Pengobatan dengan Hijamah merupakan cara klasik, yang sudah dikenal di berbagai bangsa manusia. Kertas-kertas papyrus yang pernah ditulis bangsa Mesir Kuno menjadi bukti adanya pengobatan dengan sistem hijamah, dan itu merupakan dokumen sejarah yang paling kuno dalam masalah ini. Bangsa Yunani kuno juga pernah menggambarkan cara pengobatan ini. Cara pengobatan yang sama juga marak dikalangan bangsa Arab jahiliyah, kemudian Rasulullah saw. mengakui dan menetapkannya bagi kaumnya, hingga mereka pun menggunakan cara pengobatan ini. Beliau sendiri pernah melakukannya dan beliau juga memerintahkannya.

Pengobatan dengan sisten hijamah sudah menyebar di berbagai penjuru dunia, di Timur dan Barat, Baik di China, India, Eropa dan Amerika sejak beberapa beberapa abad yang lampau. Ia memiliki peranan yang sangat dominan dan menjadi rujukan ilmiah hingga pertengahan abad ke-19 M. Hijamah masuk ke daratan Eropa melalui Andalusia, ketika para pakar medis Muslim dan buku-buku karangan mereka menjadi rujukan pertam dalam bidang medis.

(Asy-Syifa’ min Wahyi Khatamil-Anbiya’. Penulis Aiman bin Abdul Fattah)
Penerjemah : Kathur Suhardi. Editing medis: dr. Ahmad Halimi, Agus Hanif & Ulul al-Albab
(Pengobatan & penyembuhan menurut wahyu Nabi)

Hijamah (Bekam) sudah dikenal ribuan tahun yang lalu, bahkan sejak zaman, Nabi Musa as dan berkembang keseluruh dunia hingga saat ini. Di Indonesia bekam sudah sering dipakai untuk pengobatan dengan berbagai nama seperti Canduk, Canthuk, Kop, Cuping, dan Mambakam dan lainnya. Dilihat sepintas, tampaknya pengobatan dengan metoda bekam tidak memberik manfaat apa-apa, bahkan terkesan kuno, irrasional, dan mengada-ada. Apabila dibanding medis modern yang memakai obat-obatan sintetik serta pembedahan yang memerlukan biaya mahal. Bekam lebih praktis tanpa efek samping, murah dan bisa mengatasi banyak penyakit yang tidak bisa ditangani oleh kedokteran modern.

Diantara sebagian kedokteran warisan Nabi yang dilupakan itu adalah Al-Hijamah (Bekam), bahkan mendengar pun belum pernah. Lebih ironis lagi bekam diserahkan ke dunia barat, sehingga mereka melakukan penelitian dan pembuktian terus-menerus, yang akhirnya mereka terapkan dalam kehidupan sehari-hari, walaupun mereka tidak menamakan bekam. Tetapi tetap memakai prinsip kerja bekam, menyedot darah dan mengumpulkannya, kemudian mengeluarkannya tentunya dengan teknik dan teknologi canggih. Hingga muncullah ahli bekam dari negara Barat, seperti DR. Michael Reed Gach dari California dengan bukunya Potent Poins, a Guide to Self Care for Common Ailments ( Titik-titik berhasiat sebagai Panduan Perawatan Diri dan Pengobatan Penyakit yang umum), atau penelitian Kohler D (1990) dengan bukunya The Connective Tissue as The Physical Medium for Conduction of Healing Energy in C upping Therapeutic Method (Jaringan Ikat sebagai Media Fisik untuk Menghantarkan Energi Pengobatan dengan Bekam) atau tulisan Thomas W. Anderson (1985) yang berjudul 100 Diseases Treated by Cupping Method (100 Penyakit yang dapat diobati dengan Bekam), yang ternyata sesuai dengan hadits Nabi sekitar tahun 600 M. yang diriwayatkan at-Thabrani bahwa membekam satu poin disekitar tengkuk saja dapat menyembuhkan 72 penyakit.

(Al-Hijamah Sunnatun Nabawiyyah wa Mu’jizatun Thibbiyyah, Penulis : Shihab al-Badri Yasin)
Penerjemah: Hawin Murtadlo. Editor Medis : dr. Wadda’ A. Umar, dr. Sunardi
(Bekam Sunnah Nabi & Mukjizat Medis)

Terapi dengan menyedot sejumlah darah dari tubuh (blood letting) merupakan ide terapi sangat kuno yang diperaktekkan pada zaman sebelum masehi, dan ide tersebut berasal dari China. Disebutkan bahwa peramu obat dari China yang bernama Xi Hung (341-281) adalah orang pertama yang memggunakan Bekam. Ia menyedot darah dengan melukai bagian tubuh yang dituju, kemudian menghisap darah dari tempat tersebut dengan gelas yang terbuat dari tanduk binatang (banteng dan sapi). Ia menggunakan cara ini juga untuk menghilangkan penyakit bisul dan korengan.

Mengingat hubungan bekam dengan penggunaan tanduk, maka dalam masyarakat China bekam disebut Jiaofa yang berarti metode tanduk. Dalam babat leluhur kerajaan Tang disebutkan bahwa terapi dengan bekam digunakan untuk penyakit paru-paru (yang sejenisnya) pada masa yang relatif lebih modern dimasa kerajaan Kouei-yang, muncul buku “Materia Medica” yang dianggap sebagai buku medis paling kuno dalam sejarah. Seorang tabib China yang bernama Zhao Ximen menambahkan bagian khusus tentang bekam. Di dalam buku ini disebutkan beberapa manfaat bekam dengan gelas yang terbuat dari bamboo dan tembikar untuk meringankan sakit kepala (yang berkaitan dengan unsur lembab), pening dan sakit perut.

(Mu’jizat asy-Syifa’ bi al-Hijamah wa kasal al-Hawa’). Penulis: DR. Aiman al Husaini
Penerjemah: Muhammad Misbah. Editor: Mukhlis B Mukti, Sri Yulyastu
(Bekam Mukjizat Pengobatan Nabi SAW)

Al-Bukhari telah menulis tentang masalah berbekam dalam kitabnya dalam bab “Berbekam.” Nabi SAW menyuruh menggunakan bekam, dan bersabda,” Tidak ada obat yang bisa disetarakan dengan berhijamah (berbekam) dan mengeluarkan darah (al-Fashd/Venesection)” (HR. Al-Bukhari).

Al-Bukhari menyatakan bahwa Ibn Abbas berkata, ”Aku membekam Rasulullah SAW. Untuk suatu rasa sakit di kepala beliau. “ Dalam hadits lain, dia mengatakan bahwa pembekaman dilakukan untuk menghilangkan, sakit migrain. Tetapai anas mengatakan, “ Rasulullah dibekam fi-akhadzain wa al-kahal.”At Tarmidzi juga meriwayatkan hadits ini. Perkataan al-akhadzain berarti : Kedua sisi leher” dan al-kahal berarti “ Tempat diatas puncak leher”, Abu Hurairah mengatakan bahwa Abu Hind membekam Rasulullah SAW, pada puncak kepala beliau. Abu Dawud juga mengatakan demikian. Anas mengatakan bahwa beliau dibekam disebelah atas betisnya. Begitu juga yang dikatakan oleh at-Tarmizi dan an-Nasa’i

Nabi saw. Menyuruh tabib abu ibn Ka’b agar menusuk kulit beliau untuk mengeluarkan darah (al-fashdu) dari sebuah urat nadi. Di antara hadits-hadits itu adalah dua hadits berikut : “ Obat paling baik adalah berbekam” dan berbekam membersihkan bagian luar tubuh, sedangkan mengeluarkan darah (al-fashdhu) dari nadi membersihkan bagian dalamnya

Menurut penulis buku ini praktek berhijamah (berbekam) berasal dari Isfahan, (masuk dalam wilayah iran sekarang).

(As-Suyuti of Prophet, Karya Jalaluddin Abdurrahman as-Suyuti
Penerjemah : Lukman Hakim dan Ahsin Mohammad (PENGOBATAN CARA NABI SAW)

Nabi Muhammad saw. telah turun dengan mebawa (perintah berhijamah) dari langit pada malam Mi’raj melalui pewarisan Malaikat kepada beliau, yaitu agar beliau memrintahkan ummat beliau untuk melakukannya. Setiap beliau berjalan melewati Malaikat, mereka selalu mengatakan: “Wahai Muhammad, perintahkan ummatmu untuk berhijamah.”

Dengan demikian, beliau mengetahui bahwa bekam itu mempunyai peranan yang sangat besar sekali, karena merupakan sebuah wasiat dari penasehat yang dipercaya, makhluk mulia ciptaan Allah, Malaikat Allah Yang Maha pemurah. Sebagaimana halnya sholat sebagai pilar sahnya agama dan telah diwajibakan di langit, maka demikian juga bekam sebagai sarana untuk mendapatkan kesehatan badan yang telah diperintahkan di langit. Sudah sangat jelas sekali bahwa keselamatan agama terletak pada kesehatan badan. Bagaimana mungkin akan mengerjakan sholat dan beribadah kepada RabbNya jika seseorang dibuat tidak berdaya oleh penyakit wabah.

Puncak metode pengobatan Nabi yaitu bekam. Bekam merupakan media pengobatan yang paling baik yang digunakan oleh seluruh penyakit yang ada ditubuh mereka. Seandainya manusia mengetahui tentang khasiat bekam dan aspek kegunaannya sevara medis, khusus bagi orang sakit, maka niscaya mereka tidak meninggalkannya dan tidak pernah mengabaikannya.

Manahjus salaamah fiimaa warada fil hijamah. Karya DR. Muhammad Musa Alu Nashr
Penerjemah : M. Abdul Ghoffar, BEKAm : Cara Pengobatan Menurut Sunnah Nabi saw

Sesungguhnya bekam dan fashid itu telah dikenal bangsa-bangsa purba sejak kerajaan Sumeria. Menurut data-data yang terungkapkan, sekitar 4000 tahun sebelum Masehi, tabib-tabib bangsa Sumeria telah mengenal cara pengobatan bekam, lalu berkembang di Babilonia (Bangsa Arab Purba yang sudah berkebudayaan tinggi). Terus ke Persia, bangsa ini pada lebih kurang 3000 tahun sebelum Masehi telah memiliki kebudayaan yang lebih tinggi. Bangsa persia pengambil alih kebudayaan bangsa Sumeria. Bekam adalah salah satu metode pengobatan lain yang turut dikembang dan ini digunakan untuk mengeluarkan darah hitam.Baru pengobatan bekam ini berkembang di Mesir pada masa kekuasaan Fir’aun Ramsea 11, lebih kurang 1200 tahun sebelum Masehi.

Dan dalam ilmu kedokteran modern sekarang ini, bekam dan fashid tidak sembarang dilakukan, tapi hanya pada penyumbatan pembuluh darah karena adanya pembekuan . Bekam dan Fashid berdasarkan ilmu kedokteran berbeda dengan bekam dan fashid yang dilakukan oleh tukang-tukan bekam yang tidak berpendidikan.

MUKHTASHAR TARIKH THARIKAT ATH-THIBB, karya: DR. Ja’far Khadem Yamani.
ILMU KEDOKTERAN ISLAM, SEJARAH DAN PERKEMBANGANNYA
Alih bahasa: Tim Dokter IDAVI, editor: A.D. el Marzdedeq, DIM, AV


Dikisahkan bahwa di Romawi pada 500 tahun sebelum Masehi telah ada beberapa tabib terkenal. Bahkan ahli tarikh kedokteran ada yang berkeyakinan bahwa tabib-tabib Romawi awalnya belajar kepada- tabib-tabib Yunani, dan Tabib-tabib Yunani itu belajar pada tabib-tabib Mesir.

Membekam dengan menggunakan alat sejenis mangkuk (cupping), merupakan salah satu praktek pengobatan bangsa Romawi yang sangat populer pada masa itu. Tujuannya adalah untuk mengeluarkan darah kotor, nanah dan cairan atau zat-zat beracun lainnya. Pada tahun 79 masehi di Pompeii, telah ditemukan alat pembekam terbuat dari perunggu.


Adapun berhijamah (berbekam/cupping), maka termuat di dalam Sunan Ibnu Majah, dari Hadits Jubarah Ibnul-Mughallis, dan dia adlah seorang yang dha’if, dari Katsir ibnu salim, dia berkata: Aku mendengar Anas Ibnu Malik mengatakan: Telah berkata Rasulullah SAW:” Aku tidak melewati orang-orang pada malam aku diisra’kan, kecuali mereka mengatakan :’ Wahai muhammad, perintahkanlah kepada ummatmu untuk berhijamah”. Dan At-Tarmidzi meriwayatkan di dalam Jami’nya, dari Hadits Ibnu Abbas, hadis ini. Dan dia mengatakan di dalamnya: “lakukanlah olehmu berhijamah wahai Muhammad".

Termuat di dalam Ash Shahihain, dari Hadits Thawus, dari Ibnu Abbas, bahwa:” Nabi SAW melakukan hijamah dan memberikan kepada tukang hijamah upahnya”.

Juga termuat di dalam Ash-Shahihain, dari Humaid Ath-Thawil, dari Anas, bahwa Abu Thibah melakukan hijamah pada Nabi SAW, lalu beliau memerintahkan untuk memberikan kepadanya dua sha’ makanan. Dan beliau juga memerintahkan kepada para pimpinan Abu Thibah untuk mengurangi pajaknya. Kata beliau :” Sebaik-baik pengobatan yang kalian lakukan adalah berhijamah”.

Termuat di dalam Jami’ at-Tirmidzi, dari Abad Ibnu Manshur, dia berkata: Aku mendengar ‘Ikrimah mengatakan: Ibnu Abbas mempunyai tiga orang bujang. Dua orang diantara mereka melayaninya dan keluarganya, sedangkan yang satunya melakukan (praktek) hijamah baginya dan bagi keluarganya, Katanya: Dan Ibnu Abbas mengatakan: “Nabi SAW telah berkata:’Sebaik-baik hamba adalah tukang hijamah (bekam). Dia mengeluarkan darah, mengeringkan tulang punggung dan membersihkan penglihatan’. Dan katanya: Sesungguhnya Rasulullah SAW -pada waktu beliau dimi’rajkan-, tidak melewati seorang malaikat pun kecuali mereka mengatakan “ Lakukanlah olehmu Muhammad berhijamah”.
Thibbun-Nabawiyy, karya Ibnu Qoyyim al-Jawziyyah.
PENGOBATAN CARA NABI, Penerjemah Mudzakir AS.

Terlepas dari keenam penulisan buku tentang al-hijamah (bekam) dan buku tentang kedokteran Islam, sejarah perkembangannya atau jendela Iptek, Ilmu kedokteran diatas. Kami telah berasumsi bahwa sesungguhnya praktek berhijamah sudah dilakukan oleh para rasul semenjak dari nabi Adam as. Karena berhijamah merupakan salah satu sunnah para rasul, sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh at-Thabrani dan Ibnu Jarir “ Lima hal termasuk sunnah para rasul yaitu pemalu, pemaaf, berhijamah (berbekam), bersiwak dan memakai wewangian.” Hadits ini memiliki riwayat pendukung yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas.




Komentar Tentang Al-Hijamah

1. Ustadz (Prof) DR. Ali Muhammad Muthowi, beliau adalah dekan pertama pada Fakultas
Kedokteran Al-Azhar dan ahli radiology dan tumor mengatakan tentang bekam. Bekam merupakan pengobatan populer dan banyak digunakan di Mesir hingga akhir-akhir ini. Ia memiliki landasan ilmiah yang cukup dikenal, yaitu bahwa organ-organ dalam tubuh berhubungan denga bagian-bagaian tertentu pada kulit manusia di titik masuk syaraf yang mensuplai makanan kepada organ-organ tersebut di syaraf tulang belakang. Dengan adanya hubungan ini, maka rangsangan apa pun yang diarahkan pada kulit mana pun pada bagian tubuh ini, akan mempengaruhi organ-organ internal yang berhubungan dengan bagian kulit ini. Teori ini sama dengan yang digunakan untuk pengobatan tusuk jarum (akupunktur) China untuk mengobati penyakit-penyakit. “ (Seorang peneliti Jerman mengatakan, “ Sungguh, bekam bisa memberikan hasil sepuluh kali lipat dibanding pengobatan dengan metoda tusuk jarum China).”

Lanjut beliau mengatakan. “Dengan mengenal peta pembagian syaraf pada kulit dan pada organ-organ internal, bisa diketahui bagian-bagian kulit yang bisa digunakan berbekam untuk memperoleh pengaruh medis yang diharapkan. “ (Al-Liwa’ul Islami , 3 Syawwal, 1416H)

2. Dr. Amir Muhammad Sholih ( Dosen Tamu di Universitas Chicago, peraih penghargaan di Amerika di bidang pengobatan natural, dan anggota Organisasi Pengobatan Alternatif di Amerika). Mengatakan kepada orang-orang yang mengkritik pengobatan dengan bekam, “ Baca dan telitilah! Kami bukan saja mengandalkan sunnah, tetapi pengobatan ini bisa dibuktikan secara ilmiah murni. Orang-orang Barat sekarang memburunya dan mengerti betapa tinggi nilai pengobatan ini. Lantas, mengapa mesti meragukan?” Kemudian beliau menunjukkan beberapa situs Internet yang mencantumkan alamat Klinik-klinik kesehatan yang ada di Amerika dan negara-negara Barat yang melakukan pengobatan dengan bekam.

Dr. Amir Menambahkan, “ Pengobatan dengan bekam telah dipelajari dalam kurikulum-kurikulum kedokteran di Amerika. “ Ia juga mengatakan “ Orang yang melakukan pengobatan dengan bekam, bisa menggunakan peta titik-titik syaraf di tubuh yang biasa digunakan oleh pelaku pengobatan tusuk jarum untuk mengobati penyakit yang sama. Tetapi dalam tusuk jarum, yang dihasilkan hanyalah rangsangan terhadap titik-titik syaraf, sedangkan dalam bekam, selain dihasilkan rangsangan pada titik-titik syaraf, juga terjadi pergerakan aliran darah dan rangsangan terhadap organ kekebalan tubuh. “ (Artikel di Majalah Berbahasa Arab Al-Ahrom, Edisi 218, Mei 2001 M).

3. Dr. Sa’id Syukri, Dokter THT di poliklinik spesialis tuna rungu dan tuna wicara, sekaligus konsultan Fakultas Kedokteran di Universitas Ohio di Amerika - yang menegaskan kepada kita bahwa seorang pengkritik yang tidak mengetahui apa yang dikritiknya itu, maka tindakannya itu merupakan kebodohan tulen. Kritikan-kritikan yang dihembuskan akhir-akhir ini terhadap pengobatan bekam tak ubahnya “ ribut-ribut dalam cangkir, “ satu keributan yang sama sekali tidak perlu dan akan segera berakhir begitu orang-orang bodoh itu mengetahui urgensi pengobatan ini.


Ia menambahkan, “ kita tumbuh dalam dominasi kedokteran Barat dan sekarang kita mengalami berbagai kesengsaraan akibat obat-obat kimia. Orang Barat mengerti fakta ini dan mulai mengadakan berbagai riset dan studi tentang pengobatan arternatif atau apa yang kita sebut sebagai thibbun nabawi dengan hasil yang melampaui semua perkiraan, sementara kita masih menyembunyikan kepala kita di dalam pasir. Orang-orang Barat kini telah membangun rumah sakit-rumah sakit lengkap untuk pengobatan dengan madu lebah dan sejumlah apotik yang menyediakan banyak sekali obat-obatan yang diramu dari-rumput-rumputan. Jika kita ingin berbicara tentang bekam sebagai salah satu cabang thibbun nabawi, maka harus ada amanah dan tanggung jawab untuk melakukan komparasi yang fair antara kedokteran modern dengan pengobatan alternatif, sehingga kita memiliki landasan yang kokoh. Saya tidak ingin membantah orang-orang yang mengkritik pengobatan ini, karena mereka tidak memahami sabda Nabi saw. Dan menolak hasil-hasil paling mutakhir penelitian yang dilakukan bukan oleh kita, melainkan oleh orang-orang barat. Bagi saya pribadi, bukti paling nayata tentang keampuhan metode pengobatan bekam ini adalah semakin membaiknya kondisi para pasien yang saya obati. Saya ingin menegaskan bahwa membaiknya kondisi ini bukan semata-mata karena hilangnya gejala-gejala penyakit, sementara penyakitnya sendiri masih ada, akan tetapi penyakit tersebut benar-benar telah sembuh, saya seorang dokter yang mengerti betul tentang hal itu.

Selain itu, kebanyakan obat-obat pemacu organ-organ kekebalan tubuh yang terdapat di apotik-apotik saat ini merupakan ramuan tradisional rumput-rumputan, tentu saja berbagai riset dan studi terhadap rumput-rumputan ini telah dilakukan. Akhirnya saya menegaskan bahwa orang-orang barat memandang dengan sangat hormat terhadap pengobatan alternatif dan praktek pengobatan bekam telah dilaksanakan di Amerika dan beberapa negara Eropa, tidak seorang pun tidak tahu tentang hal ini. “ (Artikel di Majalah berbahasa Arab Al-Ahrom, Edisi 218, Mei 2001 M)

4. Dr. Ahmad Abdus Sami – Kepala Divisi Hepatologi di Rumah Sakit Angkatan Udara Mesir- mengatakan, “Unsur besi terdapat dalam tubuh manusia dalam kondisi berbeda-beda. Ada yang merupakan unsur-unsur panas yang bisa meyebabkan terhambatnya aktifitas sel-sel sehingga mengurangi imunitasnya terhadap virus. Karena itu, ditemukan kasus bahwa para pasien yang di dalam darah mereka ditemukan kadar besi yang tinggi, reaksi mereka terhadap pengobatan lebih lambat di banding orang lain. Kemudian berbagai riset membuktikan bahwa pembuangan sebagian darah dari para pasien tersebut secara berulang-ulang akan membantu pemulihan kadar penolakannya terhadap pengobatan, sedangkan bekam merupakan salah satu metode utnuk mengeluarkan dan membersihkan darah, dan metode ini telah dikenal sejak zaaman dahulu, lantas Nabi saw. pun mengakui manfaatnya. Akan tetapi, pengobatan ini harus dilakukan dengan cara-cara medis yang aman, dimana ia harus memenuhi syarat bersih dan steril. Para ilmuan kita yang terhormat, tidak usah mengkritik metode pengobatan dengan bekam, tetapi seharusnya melakukan riset medis dengan menggunakan standar-standar riset yang benar untuk memastikan efektifitas metode pengobatan ini.
Mengenai para pasien yang pernah saya obati dengan bekam, saya katakan jumlahnya mereka itu sedikit dan tidak bisa dijadikan standar, akan tetapi hasil yang diperoleh sangat mencengangkan.

Para pasien penyakit hepatitis yang teinfeksi virus C dan memiliki kadar besi dan enzim tinggi dalam tubuh; di mana mereka itu telah menjalani terapi bekam dengan metode medis yang benar secara berulang-ulang, maka reaksi mereka terhadap pengobatan dengan obat “ interferon” dan “riboviron” meningkat, padahal sebelumnya mereka nyaris tidak memiliki reaksi positif terhadap pengobatan ini. Dari sini kita bisa tahu bahwa pengobatan bekam nyata-nyata mampu mendukung dan bahu-membahu dengan sistem pengobatan modern. Bahkan sistem pengobatan ini sendiri merupakan sistem pengobatan alami yang tidak mengakibatkan terjadinya efek samping. Ketika saya dulu berada di Jerman, saya tahu bahwa orang-orang di sana menggunakan bekam sebagai salah satu sarana pengobatan alternative. (Artikel di majalah Berbahasa Arab Al-Ahrom, Edisi 218, Mei 2001 M)


KAJIAN ILMIAH DAN LABORATORIUM SEPUTAR BEKAM

A. Para pakar terheran-heran ketika mendengar apa yang disampaikan Al-Allamah Muhammad Amin Syaikhu, yang melakukan penelitian tentang hijamah (bekam), “ Rahasia mekanisme kesembuhan karena hijamah terletak pada pembersihan tubuh dari darah kotor yang menghambat peranannya dalam melaksanakan tugas-tugasnya secara sempurna, sehingga membuat tubuh itu menjadi sasaran empuk berbagai macam penyakit.”\

Untuk mengungkap makna ungkapan diatas (membersihkan tubuh dari dari darah kotor), sekelompok pakar laboratorium melakukan penelitian terhadap darah yang keluar karena hijamah, yaitu dari pundak atau punggung atas. Mereka membandingkan dengan darah alami dari pembuluh darah. Beberapa orang yang menjalani hijamah sesuai dengan prinsip-prinsipnya yang benar, agar diketahui bagaimana hasil tes antara keduanya. Dari pengujian dan tes ini dapat disimpulkan hasilnya sebagai berikut:

1. Darah hijamah menghimpun sepersepuluh sel darah putih yang ada dalam darah alami. Itu terjadi dalam setiap kondisi tes tanpa ada pengecualian. Tentu saja hal ini sangat mencengangkan para dokter dan pakar medis. Karena bagaimana mungkin darah dapat keluar tanpa sel darah putih? Hal ini menunjukkan bahwa hijamah dapat menjaga unsur organ immunity dan bekerja untuk menguatkannya.
2. Pada puncak sel darah merah, maka semua sel darah putih memiliki bentuk yang ganjil. Artinya ia tidak mampu melaksanakan tugasnya. Dari sini tampak jelas bahwa hijamah dapat menghilangkan sel-sel darah merah yang kotor dan darah yang tidak diinginkan keberadaannya, sehingga yang terisisa di dalam tubuh sel-sel darah putih. Di satu sisi pengambilan darah secara langsung dari pembuluh darah, dapat menghilangkan pembentuk darah yang bermanfaat (HDL), sementara sel-sel darah merah yang mestinya dibuang (LDL), masih tetap ada.
3. Volume pengikat zat besi yang ada dalam darah hijamah sangat tinggi (550-1100). Ini menunjukkan bahwa hijamah mampu menyisahkan zat besi dalam tubuh, tanpa keluar bersama darah yang dikeluarkan karena pengobatan dengan hijamah.
4. Dua macam sel darah di dalam darah hijamah masih tinggi. Ini menunjukkan bahwa proses hijamah dapat menyedot seluruh darah sel dan darah kotor, yang membuat setiap organ semakim baik dalam memerankan tugasnya. ( Mu’jizatul-Qarnil-Isyrin (Ad-Dawa’ ‘Al-Ajib), Muhammad Amin Syaikhu)

B. Satu kelompok medis melakukan kajian laboratorium terhadap darah bekam. Anehnya, mayoritas sel darah merah pada darah bekam telah berusia tua dan abnormal. Jumlah sel darah putih relatif terbatas. Dengan demikian, seolah-olah bekam dapat menjaga sel-sel darah darah yang alami (natural) dan membersihkan sel-sel yang abnormal!

Interfeon bertambah setelah berbekam
(Interferon: Peristiwa terjadinya proses replikasi jenis virus tertentu pada sel atau jaringan, yang sebagian atau seluruhnya tercegah sebagai akibat adanya interaksi antara sel atau jaringan itu dan virus lainnya).

Seorang dokter berkebangsaan Prancis memuji efektifitas bekam!
Prof. Canteil menemukan kenyataan aneh dari kajian laboratoriumnya terhadap darah bekam dan darah venous pada beberapa individu yang di bekam. Ia menemukan bahwa kemampuan darah putih untuk memproduksi interferon bertambah sepuluh kali lipat setelah di bekam dibanding kemampuannya untuk memproduksi interferon dalam darah individu-individu yang tidak dibekam.
Tetapi, apa artinya ini?
Interferon merupakan zat protein yang diproduksi sel-sel darah putih. Ia memiliki reaksi yang sangat kuat terhadap virus-virus yang menyerang tubuh. Bertambahnya Interferon berarti bertambahnya kekebalan tubuh terhadap penyaki dan infeksi. Zat interferon ini digunakan dalam bentuk sintesis untuk menerapi sakit hepatitis, virus dan penyakit AIDS.

Organ Kekebalan Tubuh Semakin Kuat setelah Bekam
Bekam mampu menstimulasi sumsum tulang!
Melalui kajian laboratorium, terbukti bahwa jumlah sel darah putih meningkat setelah dilakukan bekam.
Para peneliti menafsiri hal tersebut dengan terjadinya vitalisasi sumsum tulang yang memproduksi sel-sel darah putih setelah dilakukan bekam. Seolah-olah ia bangun dan lepas dari keletihannya setelah darah terbebas dari berbagai endapan ekresi, dan campuran abnormal yang keluar bersama darah bekam.

Dominasi Darah Penyebab Penyakit.
Seorang dokter dari Jepang yang bernama Kawa Kurwawa mengonsentrasikan penelitiannya terhadap bekam, dan ia menyimpulkan bahwa endapan-endapan darah merupakan faktor penyebab penyakit, dan bekam dapat menyembuhkan karena ia membersihkan tubuh dari endapan-endapan darah ini. Sejak ratusan tahun silam, guru umat manusia, Rasul kita yang mulia SAW telah bersabda tentang alasan penggunaan bekam. Beliau bersabda,”….. dari setiap penyakit yang disebabkan ghalabah ad-dam (dominasi darah)” maksudnya adalah –Allah Maha Tahu- bertambahnya kuantitas sel-sel darah merah yang telah tua dan abnormal serta endapan-endapan darah hingga membuatnya berat, lengket, beku, pekat, dan sulit memancar.

Kondisi demikian dapat kita sebut secara medis Hyperemia. Darah dengan sifat demikian kurang memancar ke seluruh organ tubuh, seolah-olah membebani organ-organ tubuh (seperti liver, limpa dan lain-lain). Ketika sifat kental dan kepekatan darah ini, serta berbagai endapan dan pembuangan yang berbahaya ini dibersihkan dari darah melalui bekam, maka aliran darah yang mengandung oksigen dan nutrisi bagi organ-organ tubuh semakin kuat. Organ tubuh bebas dari endapan dan campuran ini sehingga ia dapat melakukan fungsinya dengan normal. ( Mu’jizat asy-Syifa’ bi al-Hijamah wa kasal al-hawa’). Penulis : DR. Aiman Al Husaini.

Apa yang dimaksud dengan darah rusak (kotor)?

Di dalam darah terdapat sel-sel darah merah yang telah tua (maksudnya lemah dan telah melewati usia 120 hari), endapan-endapan darah, serta berbagai unsur negatif yang sampai ke dalam darah melalui berbagai cara, termasuk pengaruh obat-obatan dan polusi kimiawi yang beraneka ragam. Darah yang rusak ini berputar mengikuti sirkulasi darah, dan ia cenderung mengendap dan berkumpul di tempat tertentu misalnya dibagian atas punggung. Karakternya adalah alirannya lemah dan gerak darah lambat pada pundak dan dua urat leher, serta dibagian-bagian tubuh lainnya.

Apakah bisa menerapi penyakit pasien dengan bekam ( menyedot darah kotor)?

Terapi bekam berpijak pada konsep yang berbeda dengan kedokteran konvensional (obat-obatan kimia dan pisau bedah) dalam penafsiran terjadinya suatu penyakit. Dan pada kelanjutannya, keduanya berbeda satu sama lain dalam metode terapi penyakit dan metode menjaga kondisi yang baik. Konsep ini berpijak pada pemahaman bahwa darah yang “rusak” merupakan sumber penyakit dan terganggunya kesehatan dengan menyedotnya dari tubuh - melalui bekam – maka tercapai kesembuhan, kesehatan dan vitalitas.

Apa yang terjadi bila kita mengeluarkan darah yang rusak (kotor) ini?

Kelanjutan dari konsep ini, ketika kita terbebas dari darah yang rusak dan stagnan ini, maka tubuh terbebas dari ampas-ampas negatif yang tidak dibutuhkan tubuh yang dapat menghambatnya. Selanjutnya, semakin kuat pada aliran darah yang bersih dan mengandung sel-sel darah merah keseluruh organ tubuh sehingga dapat menyegarkannya. Tubuh kembali memperoleh keseimbangan alaminya, serta vitalitas dan kekebalan tubuhnya semakin meningkat. Pada tataran lain, kondisi tersebut menciptakan keseimbangan aliran kekuatan di dalam tubuh. Para tabib China meyakini bahwa terjadinya sumbatan pada aliran darah ini dapat mengakibatkan penyakit, karena kesehatan menuntut adanya pancaran kekuatan melalui aliran-alirannya yang khusus. Mereka meyakini ada dua belas aliran kekuatan di dalam tubuh.

Apakah tubuh bisa terbebas sendiri dari sel-sel darah merah yang telah tua tanpa melakukan hijamah (bekam)?

Tubuh kita tidak lemah sepenuhnya untuk membersihkan diri dari sel-sel darah yang telah tua dan sel-sel yang abnormal. Ada beberapa bagian tubuh yang berfungsi membersihkan darah dari kotoran, zat, dan sel abnormal ini, yaitu :


a. Limpa
Ketika darah melewati limpa, maka ia membebaskan sel-sel darah merah yang telah dan menghancurkannya untuk diganti dengan sel-sel lain yang baru yang diproduksi, didalam sumsum tulang. Proses ini terus berlangsung. Tetapi, pada hakekatnya, tugas ini tidak terlaksana dengan kecermatan dan efektivitas yang sempurna. Karena bisa jadi darah merah yang telah tua dan memasuki usia tua, serta zat abnormal yang tidak alami bisa “kabur” dari tempat-tempat pengikatan dan penghancurannya pada limpa, dan kembali masuk ke dalam aliran darah.

b. Liver
Liver juga berfungsi menghancurkan sel-sel darah merah yang telah habis usianya. Disamping fungsi ini, ia juga berfungsi membebaskan tubuh dari berbagai racun, seperti alkohol dan berbagai zat yang timbul dari proses asimilasi makanan, begitu juga zat-zat yang timbul dari penguraian obat-obatan.

c. Organ Imunisasi
Ia juga memainkan peran dalam membersihkan darah dari berbagai kuman dan zat-zat abnormal. Fungsi ini dijalankan oleh sel-sel darah putih dan sel-sel limpa dengan tubuh memproduksi anti kuman serta mengikat zat-zat abnormal dan menghancurkannya.

Tetapi, kita tidak bisa mengatakan bahwa kemampuan organ-organ ini mencapai seratus persen.

Sebagai contoh, darah mengalir di dalam limpa dengan sirkulasi tertentu untuk menangkap sel-sel darah merah yang telah tua dan zat abnoramal, melalui proses dimana sel-sel yang sehat dan se-sel abnormal mengalami tekanan melalui lubang-lubang yang kecil (menyerupai saringan). Terkadang terjadi sel yang telah tua atau yang memasuki usia tua bisa lolos dari saringan ini, sehingga ia bisa lagi kembali ke aliran darah. Karena itu, seandainya proses itu sempurna, maka sudah barang tentu kita hanya menemukan bentuk-bentuk sel darah merah yang sehat dan muda. Tetapi kita masih menemukan sejumlah sel darah merah yang tidak demikian.

(Mu’jizat asy-Syifa’ bi al-Hijamah wa kasal al-Hawa’. Penulis: DR. Aiman al Husaini
(Bekam Mu’jizat Pengobatan Nabi SAW) Penerjemah: Muhammad Misbah.
Editor: Mukhlis B Mukti, Sri Yulyastu

Saran dan anjuran :
Al-Hijamah telah menjadi primadona dalam pengobatan klasik, dan hingga tahun 1960 tidak ada majalah kedokteran yang terbit kecuali menyebutkan manfaat-manfaat al-Hijamah (berbekam). Bekam dalam pengobatan modern juga digunakan untuk mengobati banyak jenis penyakit, di antaranya tekanan darah, infeksi pembuluh jantung, meringankan penyakit angina pectoris, infeksi selaput darah jantung, penyakit paru-paru, batang tenggorokan, berbagai jenis penyakit kanker, ginjal, liver dan lain sebagainya. Bahkan dapat mengobati banyak penyakit yang tidak bisa ditangani oleh kedokteran modern. Seraya mereka akuibahwa bekam memiliki keistimewaan besar, di samping keampuhannya ia juga tanpa menimbulkan efek samping. Hal itu disebutkan dan sangat populer di Eropa, khususnya di Jermandi mana ada beberapaperusahaan medis di sana memproduksi alat-alat khusus untuk bekam, seperti perusahaan Aitienge (Jerman), Korea pun membuat alat bekam oleh J.D. Acupuncture Instrument Center, tahun 1990-an. China tidaka mau ketinggalan dalam pembuatan bekam, seperti perusahaan Kangda Shiyan, Beijing, pada tahun 1995.
Kepada para pembekam, peneliti muslim, dan khususnya para dokter muslim, jika ingin meraih kemajuan di bidang kedokteran dan pengobatan harus kembali meneliti kandungan makna hadits-hadits tentang pengobatan cara Rasulullah, terutama dalam hal membekam. Kalau ingin berjaya kembali dari ketertinggalan dan keterpurukan dalam dunia kedokteran. Karena kedokteran Islam menawarkan suatu kejelasan dan kepastian tanpa keraguan dalam hal pengobatan.

(Al-Hijamah Sunnatun Nabawiyyah wa Mu’jizat Thibbiyah, Penulis: Syihab al-Badri Yasin)
(Bekam sunnah Nabi & Mu’jizat Medis) Penerjemah: Hawin Murtadho. Editor Medis:
Dr. Wadda’ A. Umar, dr. Sunardi





Senin, 12 November 2007

PROFIL SINGKAT AMC

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM
Dengan Rahmat Allah SWT "Al-Hijamah Medical Center" diresmikan
Kompleks UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jl. Ibnu Batutha 191 Ciputat
Cp. Wisran Abdul Malik, Telp. 021-71402321
Hp. 08121752732